Panduan Mengenalkan Bubur Tim Sebagai MPASI si Kecil
Sejak usia 6 bulan anak harus sudah mendapat asupan makanan pendamping ASI atau MPASI. Hal ini bertujuan untuk menjaga kecukupan gizi harian si Kecil yang sudah tidak lagi bisa terpenuhi dari ASI saja.[1]
Selain itu, pemberian MPASI juga penting untuk melatih kemampuan makan anak. Maka dari itu, dalam memberikan MPASI, Bunda perlu memperhatikan perkembangan si Kecil.
Salah satu masakan yang sering menjadi pilihan Bunda untuk menu MPASI si Kecil adalah bubur tim. Namun, bubur dengan tekstur kasar tidak dianjurkan diberikan sebagai MPASI pertama, ya Bunda. Pasalnya, bubur dengan tekstur kasar ini baru bisa diberikan kepada si Kecil yang telah berusia 9-12 bulan.[2]
Berikut ini akan dijabarkan panduan mengenalkan bubur tim sebagai MPASI untuk si Kecil. Yuk, simak bersama!
Perhatikan Kesiapan Si Kecil
Usia 6-12 bulan merupakan periode yang paling baik dalam memperkenalkan tekstur makanan kepada si Kecil.[3] Setiap akan naik tekstur MPASI, dari halus ke tekstur yang lebih kasar, Bunda harus selalu memperhatikan kesiapan si Kecil, terutama dalam perkembangan kemampuan makannya.
Di usia 6 bulan, si Kecil bisa memulai MPASI dengan makanan bertekstur halus seperti puree. Selanjutnya seiring bertambahnya usia dan kemampuan makannya, di usia 9-12 bulan, si Kecil bisa mulai diperkenalkan dengan MPASI bertekstur cincag halus atau minced,2 termasuk bubur tim.
Pahami Jenis Makanan yang Boleh Diberikan
Ketika anak sudah mulai mendapat MPASI, pada dasarnya ia sudah bisa diberikan makanan yang bervariasi dan mengandung gizi seimbang, baik itu karbohidrat, protein, sayur, maupun buah-buahan. Tidak ada urutan nutrisi tertentu yang harus ada saat pemberian MPASI. Artinya, MPASI bisa saja mengandung karbohidrat, protein, sayuran, dan buah-buahan[4]
Tips lainnya dalam memberikan MPASI untuk si Kecil adalah kenalkan satu persatu bahan dalam makanan. Hal ini untuk membantu mengetahui apakah si Kecil memiliki alergi bahan makanan tertentu. Tunggu 3-5 hari sebelum kembali memberikan bahan makanan baru.[5]
Bahan makanan yang mungkin menimbulkan alergi di antaranya telur, ikan, kacang-kacangan, dan olahan susu.
Baca Juga: Sedang Mempersiapkan MPASI Pertama? Yuk, Simak Takarannya di Sini!
Perhatikan Porsi MPASI Si Kecil
Melihat si Kecil makan dengan lahap dan banyak memang menyenangkan. Namun dalam memberikan MPASI, Bunda sebaiknya selalu memperhatikan porsi makanan si Kecil.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah membuat pedoman untuk porsi MPASI untuk anak usia 6-9 bulan, yakni sebanyak 3 sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 ml setiap kali makan dengan frekuensi makan 2-3 kali makan besar ditambah 1-2 kali makanan selingan.
Tips Mengolah Bubur Tim untuk MPASI
Berikut ini beberapa tips cara membuat bubur tim yang bisa Bunda lakukan saat menyiapkan MPASI untuk si Kecil2:
- Perhatikan selalu kebersihan bahan makanan yang akan digunakan untuk memasak bubur tim, termasuk beras, daging, sayuran, dan bahan lainnya. Cuci bahan-bahan tersebut hingga bersih sebelum dimasak.
- Pastikan kebersihan tangan dan peralatan yang hendak digunakan untuk memasak MPASI.
- Cara membuat tim bubur bayi selanjutnya yakni perhatikan keseimbangan gizi dari bahan makanan yang akan dimasak menjadi bubur MPASI.
- Pastikan semua bahan makanan dalam bubur telah matang sempurna sebelum diberikan kepada si Kecil. Tekstur nasi, sayur, maupun daging harus lembut untuk mengurangi risiko si Kecil tersedak.
Selain memasak sendiri bubur MPASI untuk si Kecil, Bunda juga bisa memberikan bubur instan dari Nestlé CERELAC Homestyle. Tersedia pilihan bubur tim dengan rasa Ayam Bayam, Tim Sayur, Ayam Wortel dan Bubur tim varian baru yaitu Tim Daging Sayur.
Untuk membuatnya, Bunda hanya perlu mencampurkan 3 sendok makan (25 gram) bubuk bubur tim dengan 75 ml air matang hangat. Aduk hingga merata dan tidak menggumpal. Bubur tim MPASI untuk si Kecil pun siap disajikan.
Nestlé CERELAC Homestyle bubur tim untuk anak mulai usia 8 bulan. Tinggi zat besi dan diperkaya vitamin dan mineral penting untuk bantu penuhi kebutuhan nutrisi harian dan mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil.
Referensi:
[1] IDAI. Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? Dari : https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana. Diakses pada 25/10/2022
[2] IDAI. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2018
[3] IDAI. Adaptasi Bayi terhadap Rasa dan Makanan. Dari : https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/adaptasi-bayi-terhadap-rasa-dan-makanan. Diakses pada 25/10/2022
[4] IDAI. Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? Dari : https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana. Diakses pada 25/10/2022
[5] CDC. When, What, and How to Introduce Solid Foods | Nutrition. Dari : https://www.cdc.gov/nutrition/InfantandToddlerNutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html. Diakses pada 25/10/2022