4 Tips Menyiapkan Resep Bubur Fortifikasi 6 Bulan
Bunda pernahkah merasa bingung saat menyiapkan bubur bayi untuk si Kecil? Terlebih persiapan MPASI pertamanya. Bunda mungkin bertanya-tanya apakah resep bubur fortifikasi 6 bulan yang Bunda berikan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian si Kecil?
Pertanyaan-pertanyaan itu wajar kok karena Bunda pasti ingin memberikan asupan terbaik sebagai MPASI si Kecil. Maka dari itu, ada hal-hal yang perlu Bunda perhatikan saat mempersiapkan bubur bayi sebagai MPASI si Kecil.
Apa saja, ya? Cek informasi lengkapnya di bawah ini, yuk!
Mempersiapkan Resep Bubur Bayi
Pemberian MPASI kepada si Kecil direkomendasikan setelah usia 6 bulan. Sebelum usia 6 bulan, si Kecil cukup mendapatkan ASI eksklusif.
Memasuki usia 6 bulan, si Kecil dapat mulai belajar dan dibiasakan untuk makan makanan padat.[1] Berikut ini beberapa hal perlu diperhatikan saat Bunda menyiapkan resep bubur fortifikasi 6 bulan untuk si Kecil:
1. Pahami kebutuhan nutrisi si Kecil
Saat usia di bawah 6 bulan, kebutuhan nutrisi si Kecil dapat terpenuhi melalui ASI. Namun seiring bertambahnya usia, kebutuhan
Di usia 6-9 bulan, si Kecil butuh energi tambahan dari MPASI sebanyak 200 kilo kalori per hari. Kemudian usia 9-12 bulan kebutuhan energi tambahan dari MPASI meningkat jadi 300 kilo kalori per hari dan meningkat hingga 550 kilo kalori per hari saat si Kecil berusia 12-24 bulan.[2]
Selain itu, perlu diingat juga bahwa nutrisi dan gizi harian yang dibutuhkan anak usia 6-24 bulan juga harus meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin (A, D, E, K, C, B kompleks), dan mineral, seperti kalsium, zat besi, dan zinc.[3]
Baca Juga: Manfaat Zat Besi untuk Tumbuh Kembang Anak
2. Sesuaikan tekstur bubur bayi
Selain mencukupi kebutuhan gizi hariannya, Bunda juga perlu memperhatikan tekstur bubur bayi si Kecil. Sesuaikan tekstur MPASI sesuai dengan usia si Kecil. Untuk anak usia 6 bulan berikan bubur bayi dengan tekstur halus dan kental (puree) sebagai MPASI pertamanya.
Kemudian hingga usia 9 bulan, perlahan-lahan bisa ditingkatkan tekstur bubur bayinya menjadi makanan yang dilumat sampai halus (mashed).
Pada usia 6 hingga 12 bulan, Bunda dapat meningkatkan tekstur makanannya ke tahap selanjutnya yaitu makanan cincang halus (minced) hingga cincang kasar (chopped) serta dapat diberikan makanan yang dapat dipegang anak (finger food)[4] Pemberian MPASI dengan tekstur yang bertahap akan membantu melatih anak dalam mengunyah.
3. Jaga kebersihan bahan makanan
Tak hanya kandungan gizi dan tekstur yang perlu diperhatikan saat menyiapkan bubur bayi si Kecil. Hal yang tak boleh diabaikan yakni kebersihan bahan makanan yang akan diolah menjadi bubur bayi.
Selalu cuci tangan sebelum menyiapkan bubur bayi. Cuci dan bersihkan sayur serta bahan makanan lain yang akan dimasak. Pastikan juga tempat penyimpanannya tetap terjaga kebersihannya.
Perhatikan juga kebersihan peralatan yang akan dipakai memasak bubur fortifikasi 6 bulan. Hal ini penting untuk mencegah bubur bayi si Kecil terkontaminasi zat berbahaya, seperti kotoran dan kuman.
Sebagai contoh, anak usia
Selain kandungannya yang tinggi zat besi, MPASI fortifikasi diformulasi khusus untuk anak sesuai usianya atau Baby Food Grade, sehingga sesuai untuk si Kecil
CERELAC Bubur Sereal bisa menjadi pilihan Bunda untuk MPASI fortifikasi si Kecil. Diperkaya kandungan tinggi zat besi serta 11 vitamin dan 6 mineral yang pas untuk bantu penuhi kebutuhan nutrisi harian dan tumbuh kembang si Kecil.
CERELAC Bubur Sereal terbuat dari bahan alam, berkualitas dan higienis. Tersedia dalam varian rasa Beras Merah, Kacang Hijau juga Apel Jeruk & Pisang.
Sekarang Bunda sudah lebih tahu ‘kan tentang cara menyajikan resep bubur bayi untuk si Kecil? Semoga informasinya bermanfaat!
Referensi:
[1] WHO. Complementary feeding. Dari : https://www.who.int/health-topics/complementary-feeding#tab=tab_2. Diakses pada 24/08/2022
[2] IDAI. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2018. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi. Diakses pada 24/8/2022.
[3] Savarino G, et al. Italian Journal of Pediatrics. 2021 May 8;47(1):109. https://ijponline.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13052-021-01061-0 (TIDAK PERLU DITULIS LINKNYA UNTUK JURNAL)
[4] IDAI. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2018. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi. Diakses pada 24/8/2022.
[5] Menkes RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.
[6] Pastikan bayi Anda Cukup Zat Besi?. Dari : https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi. Diakses pada 14/10.22