Bingung Pilih MPASI Instan untuk si Kecil? Simak!
Setelah mendapatkan ASI pada 6 bulan pertama sejak lahir[1], si Kecil akan membutuhkan asupan nutrisi pendamping dari MPASI. Selain sebagai asupan nutrisi, MPASI juga merupakan perkenalan pertama si Kecil pada tekstur makanan yang berbeda.
Banyak variasi MPASI yang bisa Bunda berikan untuk si Kecil, baik itu dari bahan-bahan yang nantinya Bunda olah sendiri, atau yang praktis tapi bernutrisi seperti MPASI instan atau MPASI fortifikasi.
Saat browsing di toko online atau pergi ke supermarket, Bunda akan menemukan pilihan makanan bayi instan berjajar di rak. Karena instan, maka Bunda tidak perlu repot-repot mempersiapkannya. Cukup ikuti saran penyajian, dan voila! MPASI instan atau MPASI fortifikasi yang lezat nan bernutrisi sudah siap dinikmati si Kecil.
Panduan Memilih MPASI Instan atau MPASI fortifikasi
Dengan banyaknya pilihan yang ada, tentu Bunda menginginkan si Kecil untuk mendapatkan makanan bayi instan terbaik. Beberapa hal yang bisa Bunda pertimbangkan saat memilih, antara lain:
1. Label usia
Pada kemasan MPASI instan atau MPASI fortifikasi biasanya tertera label berupa stage atau keterangan usia. Label tersebut menjadi panduan bagi Bunda untuk memilih makanan bayi instan sesuai usia si Kecil.
2. Pilihan tekstur dan rasa MPASI
Untuk memperkenalkan makanan pertama, tentu tidak bisa sembarangan. MPASI instan atau MPASI fortifikasi biasanya tersedia dalam berbagai varian rasa. Oleh sebab itu, sebagai perkenalan pada rasa yang beragam, Bunda bisa memberikan MPASI dengan berbagai rasa secara bergiliran.
Begitu pula saat sudah mulai naik tekstur dan sudah bisa mengonsumsi lebih dari satu bahan dalam sekali makan dengan tekstur yang berbeda. Rasa serta tekstur yang berbeda dalam makanan bayi baik untuk mengembangkan kemampuan motorik, mengunyah, dan kemampuan untuk belajar menerima dan menikmati berbagai jenis makanan.[2]
3. Alergen[3]
Bunda tidak akan tahu apakah si Kecil alergi terhadap suatu makanan sebelum mencobanya. Saat memberikan MPASI, berikan satu jenis terlebih dahulu lalu tunggu selama 3-5 hari sambil memperhatikan apakah ada reaksi alergi terhadap makanan tersebut.[4]
Baca Juga: Tips Siapkan MPASI Bergizi Lengkap untuk Si Kecil
Jika tidak ada, maka Bunda bisa beralih ke bahan makanan lainnya sambil memantau reaksi alergi lainnya. Meski terkesan lama, hal ini jadi cara paling efektif untuk mengetahui si Kecil alergi terhadap makanan apa.[5]
Oleh sebab itu, agar si Kecil selalu mendapatkan MPASI instan atau MPASI fortifikasi terbaik yang aman untuk dikonsumsi, sebaiknya Bunda selalu memerhatikan kandungan bahan makanan atau komposisi saat membeli makanan bayi instan. Tidak lupa, lakukan konsultasi ke dokter jika terdapat kecurigaan alergi.
4. Kandungan Nutrisi
Untuk mendukung tumbuh kembangnya, maka seiring bertambahnya usia, bertambah pula kebutuhannya akan nutrisi. Salah satu yang terpenting adalah Zat Besi.
Pada 6 bulan pertama, si Kecil memiliki simpanan Zat Besi yang didapat sejak dalam kandungan. Namun, setelah 6 bulan, kebutuhannya akan Zat Besi semakin meningkat karena dan tidak bisa dipenuhi hanya melalui ASI saja.[6]
Zat Besi berperan penting untuk memproduksi hemoglobin, yang membawa oksigen pada sel darah merah ke seluruh bagian tubuh. Zat Besi juga mendukung pertumbuhan saraf si Kecil.[7]
Selain Zat Besi, berbagai nutrisi lain yang dibutuhkan oleh si Kecil adalah Omega 3 dan 6, kalsium, protein, lemak, karbohidrat, Vitamin A, B, C, D dan E, serta Mineral lainnya.[8]
5. Pastikan MPASI Instan yang Dipilih Memiliki Izin Edar BPOM
MPASI instan harus dibuat berdasarkan aturan khusus yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang meliputi standar keamanan, higienitas, dan kandungan nutrisinya. Selain itu, MPASI instan yang diberikan juga harus terdaftar oleh BPOM.
Keempat hal tersebut layak menjadi pertimbangan saat memilih MPASI Instan atau MPASI fortifikasi terbaik untuk si Kecil agar kebutuhan nutrisinya seimbang dan mendapatkan dukungan yang maksimal untuk tumbuh kembangnya. Untuk itu, Bunda bisa memberi si Kecil MPASI Instan Nestlé CERELAC.
Nestlé CERELAC merupakan MPASI instan atau MPASI fortifikasi yang praktis, bergizi, dan terbuat dari bahan alam pilihan yang dikeringkan. Sebagai makanan bayi instan, CERELAC diperkaya dengan kandungan tinggi Zat Besi serta Omega 3 dan 6, juga Vitamin dan Mineral yang dibutuhkan oleh si Kecil. CERELAC juga tersedia dalam berbagai varian sesuai dengan usia dan tekstur yang bisa dikonsumsi si Kecil.
Ingin mengetahui produk CERELAC secara lebih lengkap? Bunda bisa mengunjungi halaman resminya di sini. Selamat mencoba!
Referensi:
[1] IDAI. Makanan Pendamping ASI (MPASI). Dari : https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi. Diakses pada 18/03/2022
[2] CDC. Tastes and Textures. Dari : https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/tastes-and-textures.html. Diakses pada 18/03/2022
[3] CDC. Improving Young Children’s Diets During the Complementary Feeding Period. Dari : https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html. Diakses pada 18/03/2022
[4] CDC. Improving Young Children’s Diets During the Complementary Feeding Period. Dari : https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html. Diakses pada 18/03/2022
[5] Prevention of allergies and asthma in children. (n.d.). AAAAI | American Academy of Allergy, Asthma & Immunology. Retrieved April 9, 2022, from https://www.aaaai.org/Tools-for-the-Public/Conditions-Library/Allergies/prevention-of-allergies-and-asthma-in-children
[6] IDAI. Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi?. Dari : https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi . Diakses pada 17/06/2022
[7] Do infants get enough iron from breast milk? (2020, September 21). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved April 9, 2022, from https://www.cdc.gov/breastfeeding/breastfeeding-special-circumstances/diet-and-micronutrients/iron.html
[8] Menkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.