Stimulasi Tumbuh Kembang dengan Mainan Edukatif Bayi 6-12 Bulan
Bunda, tumbuh kembang bayi merupakan proses yang menakjubkan. Betapa tidak, tahapan tumbuh kembangnya bahkan sudah dimulai sejak masih di dalam kandungan.
Selain itu, sistem sarafnya mulai terbentuk di minggu pertama kehamilan dan akan mulai terbentuk sempurna saat kehamilan memasuki empat minggu. Di minggu ke 17, janin bahkan sudah dapat mendengar. Makanya di usia ini Bunda sudah bisa memperdengarkan musik bahkan membacakan buku pada si Kecil sebagai upaya untuk menstimulasi pertumbuhannya. [1]
Tumbuh kembang bayi 0-6 bulan juga berlangsung dengan cepat. Hal yang paling kentara adalah semakin besarnya tubuh si Kecil, ditambah keterampilan fisiknya yang semakin lihai, serta kemampuannya untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.[2]
Tumbuh kembang si Kecil dipengaruhi oleh berbagai hal, baik yang didapat secara alami, maupun secara eksternal seperti hal-hal yang dialami, lingkungan dan hubungannya dengan orang sekitar, hingga nutrisi. Untuk mendukung hal tersebut, Bunda bisa menstimulasi tumbuh kembangnya lebih jauh melalui cara-cara berikut:[3]
1. Ajak Bicara
Salah satu cara paling dini untuk merangsang tumbuh kembang bayi 6 bulan adalah mengajaknya berbicara. Tidak perlu menunggu lama, Bunda sudah dapat mengajaknya berkomunikasi sejak usia 1-2 bulan. [4]
Mulai panggil dia dengan namanya agar dia terbiasa mendengarkan kata-kata tersebut sekaligus belajar memahami bahwa Bunda sedang berbicara dengannya.[5]
Selalu ajak dia berbicara meski dia belum paham. Tatap matanya dalam-dalam, gunakan ekspresi wajah yang menarik perhatiannya, serta berbicaralah dengan cara berinteraksi. [6]
Otak bayi belajar untuk menyerap apa yang mereka dengar, baik dari suara semata, nada, serta bahasa yang digunakan. Si Kecil yang sering diajak bicara secara langsung cenderung memiliki kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang lebih baik. Oleh sebab itu, Bunda juga sebaiknya menyesuaikan cara berkomunikasi sesuai dengan usia dan kemampuan si Kecil.[7]
2. Beri si Kecil Rasa Aman
Bayi membutuhkan rasa aman sejak dini. Rasa aman yang dimaksud adalah keyakinan bahwa setiap kebutuhannya dapat dipenuhi oleh orang-orang di sekitarnya. Salah satu cara yang bisa Bunda lakukan adalah dengan merespons saat si Kecil menangis, entah itu memeluknya atau mengelus bagian punggungnya secara halus.[8]
Sebelum dia mampu berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti, penting bagi Bunda untuk memahami segala tanda-tanda yang dia keluarkan. Hal ini pada dasarnya merupakan cara ia berkomunikasi.[9]
Kecekatan Bunda dalam merespons kebutuhannya sangat krusial bagi pertumbuhan si Kecil. Dengan cara tersebut, Bunda dan si Kecil membangun satu keterikatan batin yang kuat dan si Kecil percaya bahwa selalu ada yang merawatnya ketika dia membutuhkan sesuatu.
Baca Juga: Asupan Gizi Si Kecil saat Tumbuh Gigi
3. Libatkan Mainan Dalam Aktivitas Sehari-hari
Tumbuh kembang bayi 6 bulan bisa distimulasi dengan melibatkan mainan dalam aktivitas sehari-harinya.[10] Mainan yang diberikan tentu harus yang sesuai untuk usianya. Kemampuan motoriknya akan sangat terbantu dengan adanya mainan.[11]
Salah satu mainan yang bisa Bunda gunakan untuk bermain adalah mainan yang menggelinding atau mudah bergerak. Dengan demikian, si Kecil akan tergerak untuk mengejarnya. Libatkan mainan yang warna-warni untuk lebih menarik minat si Kecil.
4. Biasakan Tengkurap
Saat si Kecil sudah bisa tengkurap atau membalikkan badan sendiri, dia sudah berhasil mengumpulkan kekuatan tubuh untuk bergerak termasuk keterampilan untuk mengendalikan kepalanya.
Tengkurap merupakan tahap tumbuh kembang bayi yang penting bagi kemampuan motoriknya. Bunda dapat mulai melatih si Kecil untuk tengkurap ketika menginjak usia 2 bulan hingga 3 bulan.[12]
5. Rangsang Pancaindra
Tumbuh kembang bayi 0-6 bulan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, terutama di usia 2-3 bulan. Di usia inilah mereka mulai bereksplorasi mengenai sekitarnya. Untuk itu, Bunda bisa merangsang pancaindranya melalui berbagai cara, seperti membiarkannya mencium beragam aroma, lalu mengajaknya melihat pemandangan yang berbeda-beda. Bunda juga bisa membiarkannya menyentuh dan merasakan berbagai tekstur seperti kasar, halus, panas, dingin, lembut dan lainnya.
Selain itu, ketika memasuki usia 6 bulan, si Kecil sudah dapat mulai belajar mengecap rasa serta tekstur yang berbeda-beda. Selain memberikan variasi makanan, melatih indra pengecap si Kecil juga menjadi alasan pentingnya MPASI untuk tumbuh kembang bayi.
Dengan melatih pancaindranya, dia akan lebih sensitif terhadap lingkungan sekitar sekaligus menumbuhkan kemampuan motorik dan bahasanya.[13]
6. Jangan Lupakan Nutrisi
Pada tahap tumbuh kembang bayi 0-6 bulan, asupan nutrisi si Kecil didapat dari Air Susu Ibu. Namun selepas itu, si Kecil membutuhkan nutrisi lebih lengkap untuk menopang pertumbuhannya.[14]
Di antara nutrisi yang paling dibutuhkan si Kecil adalah Omega 3, Zat Besi, Kalsium, Vitamin A, C, D, Protein, Karbohidrat, dan lainnya. Nutrisi-nutrisi tersebut bisa didapat dari MPASI untuk menunjang Air Susu Ibu sekaligus menandai pentingnya MPASI untuk tumbuh kembang bayi.
Agar kebutuhan nutrisi si Kecil terpenuhi, maka penting bagi Bunda untuk selalu menyediakan MPASI yang tepat sesuai usianya. Pertimbangkan selalu kandungan nutrisi serta tekstur yang sudah bisa si Kecil makan.
Nestlé CERELAC memiliki sederet pilihan MPASI dengan berbagai rasa yang bisa Bunda berikan untuk si Kecil, mulai dari CERELAC Bubur Sereal sebagai MPASI pertamanya, lalu CERELAC Homestyle Bubur Tim saat siap naik tekstur, hingga CERELAC Nutripuffs sebagai finger foods ketika si Kecil menginjak usia 12 bulan.
CERELAC tersedia dalam berbagai varian yang masing-masing terbuat dari bahan alam pilihan dan mengandung nutrisi lengkap termasuk Zat Besi, Vitamin dan Mineral, serta Omega 3 dan 6.
Referensi:
[1] CDC. Fetal DevelopMent Chart. Dari : chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://www.cdc.gov/ncbddd/fasd/documents/fasdbrochure_final.pdf. Diakses pada 28/07/2022
[2] CDC. What is a developmental milestone?. Dari : https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/index.html. Diakses pada 18/03/2022
[3] CDC. Early brain development and health. Dari :https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/early-brain-development.html. Diakses pada 28/07/2022
[4] CDC. Child Development. Infants (0-1 year of age). Dari : https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/infants.html. Diakses pada 28/07/2022
[5] Source no. 3: CDC. Early brain development and health. Dari :https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/early-brain-development.html. Diakses pada 28/07/2022
[6] Source no. 3: CDC. Early brain development and health. Dari :https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/early-brain-development.html. Diakses pada 28/07/2022
[7] CDC. Communicating with your child. Dari: https://www.cdc.gov/parents/essentials/communication/index.html. Diakses pada: Diakses pada 28/07/2022
[8] CDC. Child Development. Infants (0-1 year of age). Dari : https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/infants.html. Diakses pada 28/07/2022
[9] CDC. Signs your child is hungry or full. Dari : https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/mealtime/signs-your-child-is-hungry-or-full.html. Diakses pada 28/07/2022
[10] UNICEF. The science of play. Dari : https://www.unicef.org/parenting/child-care/science-of-play#:~:text=On%20the%20surface%2C%20play%20may,child's%20first%20teacher%20and%20playmate! . Diakses pada 28/07/2022
[11] UNICEF. Toys for life. Dari : https://www.unicef.org/parenting/child-care/toys-life. Diakses pada 14/07/22
[12] Objective measurement of tummy time in infants (0-6 months): A validation study
Lyndel Hewitt, Rebecca M. Stanley, Dylan Cliff, Anthony D. Okely
PLoS One. 2019; 14(2): e0210977. Published online 2019 Feb 27. doi: 10.1371/journal.pone.0210977
[13] Effectiveness of an Innovative Sensory Approach to Improve Children’s Nutritional Choices
Domenico Meleleo, Giovanna Susca, Valentina Andrulli Buccheri, Giovanna Lamanna, Liliana Cassano, Valeria De Chirico, Sergio Mustica, Margherita Caroli, Nicola Bartolomeo
Int J Environ Res Public Health. 2021 Jun; 18(12): 6462. Published online 2021 Jun 15. doi: 10.3390/ijerph18126462
[14] IDAI. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2018