empat potong hati babi image mobile empat potong hati babi image mobile

8 Makanan Sumber Zat Besi untuk MPASI Si Kecil

Mulai usia 6 bulan
02 September 2021
Mulai usia 6 bulan
02 September 2021

Memasuki usia 6 bulan, kebutuhan zat besi bayi meningkat pesat, mencapai  11 mg per hari. Zat besi berperan penting dalam perkembangan sistem saraf, pembentukan sel darah merah (erythropoiesis), dan pertumbuhan serta perkembangan yang optimal. Karena itu, Bunda perlu memberikan sumber zat besi untuk MPASI si Kecil.

Makanan yang mengandung zat besi untuk mpasi sangat penting karena anak yang tidak mendapatkan cukup zat besi, baik dari makanan kaya zat besi maupun suplemen, memiliki risiko lebih besar terkena anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi pada anak tidak hanya mempengaruhi kesehatan secara umum, tetapi juga dikaitkan dengan peningkatan angka kesakitan (morbiditas). 

Bahkan, anemia pada anak bisa mengakibatkan infeksi, gagal jantung, hingga kematian. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kecukupan zat besi pada anak, terutama pada periode awal pertumbuhan yang pesat.

Manfaat zat besi untuk bayi memang tidak bisa disepelekan. Mari kita bahas apa saja sumber dan manfaat nutrisi ini untuk Si Kecil!

Manfaat Zat Besi Bagi Tumbuh Kembang si Kecil

Zat Besi mempunyai fungsi utama dalam perkembangan sistem saraf, yaitu diperlukan dalam proses mielinisasi, neurotransmitter, dendritogenesis, dan metabolisme saraf. Selain itu, Zat Besi juga menjadi sumber energi bagi otot, sehingga akan mempengaruhi ketahanan fisik.

Zat besi merupakan mineral penting bagi semua jaringan dalam tubuh anak yang sedang berkembang. Keberadaan zat besi bahkan sudah terdeteksi di otak sejak usia dini, di mana ia berperan dalam proses mielinisasi saraf. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa manfaat zat besi untuk bayi juga berpengaruh pada pertumbuhan dan fungsi kekebalan tubuh anak.

Bunda harus tahu bahwa kebutuhan Zat Besi bayi berusia 6-11 bulan adalah 11 mg per hari, sedangkan anak berusia 1-3 tahun (batita) membutuhkan zat besi yang lebih sedikit, yakni 7 mg per hari.

Apa yang Terjadi Jika si Kecil Kekurangan Zat Besi?

Zat Besi adalah mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin di sel darah merah. Zat Besi bekerja membantu membawa oksigen dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya dan membantu otot menyimpan serta menggunakan oksigen. Jika si Kecil kekurangan Zat Besi, ia bisa mengalami defisiensi Zat Besi. 

Anemia kekurangan zat besi ialah anemia yang disebabkan oleh berkurangnya cadangan zat besi tubuh. Prevalensi anemia defisiensi besi di Indonesia masih sangat tinggi, terutama pada wanita hamil, anak balita, usia sekolah dan pekerja berpenghasilan rendah. Anemia defisiensi Zat Besi ini bila tidak ditangani dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Kekurangan Zat Besi dapat berdampak bagi perkembangan kecerdasan, perilaku, dan juga kemampuan motorik anak. Anemia defisiensi Zat Besi apabila dialami oleh anak di bawah usia 2 tahun dapat membuat respons anak menjadi lambat, lebih mudah rewel, dan sulit mengendalikan diri. 

Jika tidak ditangani, kekurangan zat besi bisa berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Bahkan, kekurangan zat besi yang parah dapat menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat, sel yang berperan membawa oksigen. Kondisi kekurangan sel darah merah yang sehat akibat kekurangan zat besi ini disebut anemia defisiensi besi.

Bagaimana Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Bayi?

Kekurangan zat besi pada bayi merupakan masalah kesehatan yang serius dengan berbagai dampak negatif. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami cara mencegahnya. Berikut cara mencegah kekurangan zat besi pada bayi:

1. Berikan suplemen zat besi

Bunda bisa berikan suplemen zat besi pada saat si Kecil berumur 4 bulan. Teruskan pemberian suplemen hingga bayi Anda rutin mengonsumsi minimal 2 porsi makanan kaya zat besi setiap harinya. Untuk bayi prematur, segera mulai berikan suplemen zat besi pada usia 2 minggu. Teruskan pemberian suplemen hingga bayi Anda berusia 1 tahun. Bunda bisa menghentikan pemberian suplemen jika Anda menyusui dan juga memberikan susu formula fortifikasi zat besi, serta sebagian besar asupan nutrisi bayi berasal dari susu formula. Untuk ini, Bunda dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian suplemen zat besi

2. Berikan makanan yang kaya zat besi

Bayi biasanya mulai diperkenalkan makanan padat saat mereka berusia enam bulan. Saat memulai pemberian makanan padat, pilihlah makanan yang mengandung zat besi tambahan. Dengan memberikan sumber zat besi untuk MPASI, Bunda dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi penting ini untuk perkembangan optimal buah hati.

Sumber Zat besi untuk MPASI

Bahan yang Bunda gunakan untuk MPASI si Kecil berperan besar dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya, termasuk zat besi. Namun sebelum membahas sumber zat besi untuk MPASI, Bunda perlu tahu bahwa ada dua jenis zat besi MPASI. Pertama zat besi heme merupakan zat besi yang mudah diserap tubuh. Zat besi jenis ini didapatkan dari sumber hewani seperti daging, ikan, hati, dan lain sebagainya. Kedua, zat besi non-heme atau yang lebih sulit diserap oleh tubuh. Zat besi non-heme biasanya didapatkan dari sumber nabati seperti sayuran, kacang-kacangan, dan olahannya.

1. Daging merah dan unggas

Daging adalah makanan sumber Zat Besi yang dapat Bunda manfaatkan menjadi berbagai menu MPASI. Di dalam 100 gram daging merah terdapat sekitar 2,8 mg Zat Besi. Dengan demikian, Bunda dapat memberikan daging merah kepada si Kecil sejak usia 6 bulan atau pada makanan bayi pertama. Tentunya, MPASI berbahan daging harus dimasak dengan tekstur yang disesuaikan terhadap usia si Kecil.

2. Hati ayam

Hati ayam juga merupakan makanan yang kaya Zat Besi. Dalam 100 gr hati ayam mengandung 15,8 mg Zat Besi.

Banyak mitos yang beredar bahwa hati merupakan organ yang penuh racun sehingga jangan diberikan pada bayi. Namun faktanya, hati aman diberikan untuk si Kecil sebagai makanan MPASI tinggi zat besi, pastikan proses pemasakan yang benar ya Bunda. Bahkan hati ayam adalah salah satu jenis makanan yang direkomendasikan oleh UNICEF.

3. Ikan

Beberapa jenis ikan juga merupakan sumber Zat Besi, misalnya ikan tuna, makarel, sarden, dan sebagainya. Tak hanya kaya zat besi, kandungan protein dalam ikan juga berkualitas tinggi. Ikan juga memiliki kandungan lemak sehat, yakni docosahexaenoic acid (DHA) yang berperan penting untuk perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan anak.

4. Sayur bayam

Sayuran hijau seperti bayam memiliki manfaat sebagai makanan tinggi zat besi. Di dalam 100 gr bayam segar mengandung 3,5 mg Zat Besi. Selain itu bayam juga mengandung beragam jenis antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin.

Meski memiliki efek baik, sayur bayam juga mengandung oksalat yang bisa menghambat penyerapan zat besi. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menyiasatinya, dengan mengonsumsi vitamin C yang bisa membantu penyerapan zat besi.

Bunda bisa menambahkan bayam sebagai sumber zat besi untuk MPASI dengan mengukus atau merebus, kemudian membuat teksturnya sesuai usia si Kecil.

5. Telur

Telur adalah sumber protein untuk MPASI yang bisa diolah menjadi berbagai macam menu. Dalam 100 gram telur terdapat 3 mg zat besi. Telur juga mengandung protein berkualitas tinggi yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan yang sehat pada bayi, anak-anak, dan remaja.

Baca Juga: Cara Mengatur Jadwal MPASI Pertama 6 Bulan

6. Tahu

Tahu merupakan makanan nabati yang lembut dan serbaguna, mengandung protein lengkap, kalsium, zat besi, dan nutrisi penting lainnya. Setengah cangkir tahu mengandung 3 mg zat besi, yang dapat membantu mencukupi kebutuhan zat besi harian anak Anda.

7. Kacang merah

Kacang merah juga bisa menjadi sumber zat besi untuk MPASI. Riset dalam Science Midwifery membuktikan bahwa konsumsi kacang merah yang kaya akan zat besi dapat memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh yang berfungsi membentuk hemoglobin dan mencegah anemia.

8. MPASI fortifikasi zat besi

Selain makanan yang secara alami mengandung banyak zat besi, kini banyak juga makanan yang difortifikasi atau ditambahkan zat besi. Dengan adanya fortifikasi zat besi pada makanan, Bunda memiliki pilihan yang lebih bervariasi untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada anak.

MPASI fortifikasi yang dijual di pasaran dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh BPOM. Ketentuan tersebut meliputi standar keamanan, higienitas, dan kandungan nutrisinya. MPASI fortifikasi juga memiliki kandungan makro dan mkronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.

CERELAC Bubur Sereal Susu merupakan MPASI fortifikasi untuk si Kecil yang tinggi Zat Besi serta diperkaya dengan 11 Vitamin dan 6 Mineral untuk bantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan dukung tumbuh kembang si Kecil

CERELAC Bubur Sereal Susu terbuat dari bahan alam dan tersedia dalam berbagai pilihan rasa seperti Bubur Sereal Susu Wortel, Bayam & Labu, Bubur Sereal Susu Pisang, dan Bubur Sereal Susu Beras Merah. Jika Bunda butuh alternatif sumber zat besi untuk MPASI si kecil, Cerelac bisa menjadi pilihan tepat.


Referensi:

[1] Van Elswyk, M. E., Murray, R. D., & McNeill, S. H. (2021). Iron-Rich Complementary Foods: Imperative for All Infants. Current developments in nutrition, 5(10), nzab117. https://doi.org/10.1093/cdn/nzab117

[2] CDC. Iron | Nutrition. Dari https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/vitamins-minerals/iron.html. Diakses pada 14 Juni 2024

[3] Gallagher P. G. (2022). Anemia in the pediatric patient. Blood, 140(6), 571–593. https://doi.org/10.1182/blood.2020006479

[4] Iannotti, L. L., Tielsch, J. M., Black, M. M., & Black, R. E. (2006). Iron supplementation in early childhood: health benefits and risks. The American journal of clinical nutrition, 84(6), 1261–1276. https://doi.org/10.1093/ajcn/84.6.1261

[5] Mayo Clinic. Iron deficiency in children: Prevention tips for parents. Dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634. Diakses pada 14 Juni 2024

[6] AAFP. Prevention of Iron Deficiency in Infants and Toddlers. Dari https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2002/1001/p1217.html. Diakses pada 14 Juni 2024

[7] Moustarah F, Daley SF. Dietary Iron. [Updated 2024 Jan 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540969/

[8] HealthyChildren.org. Healthy Fish Choices for Kids. Dari https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/all-around/Pages/Protecting-Your-Children-From-Contaminated-Fish.aspx. Diakses pada 14 Juni 2024

[9] Pangaku. Telur ayam segar. Dari https://panganku.org/id-ID/view#:~:text=Kalsium%20(Ca,%C2%A0%3A%C2%A03.0%20mg. Diakses pada 14 Juni 2024

[10] Papanikolaou, Y., & Fulgoni, V. L., 3rd (2018). Egg Consumption in Infants is Associated with Longer Recumbent Length and Greater Intake of Several Nutrients Essential in Growth and Development. Nutrients, 10(6), 719. https://doi.org/10.3390/nu10060719

[11] Healthline. Iron-Rich Foods for Toddlers: 10 to Try. Dari https://www.healthline.com/health/parenting/iron-rich-foods-for-toddlers. Diakses pada 14 Juni 2024

[12] Sartika, T., & Ringo, H. E. S. (2023). Effect of red bean consumption on hemoglobin levels in female adolescents with anemia. Science Midwifery, 11(2), 309–314. https://doi.org/10.35335/midwifery.v11i2.1266

Artikel Lainnya
Sajian MPASI Sesuai Usia si Kecil yang Nikmat dan Bernutrisi 6 bulan

Hal-hal yang Perlu Bunda Pahami Seputar MPASI dan Bubur Nestlé CERELAC

Bingung Pilih MPASI Instan untuk si Kecil? Simak Penjelasan Ini 6 bulan

Bingung Pilih MPASI Instan untuk si Kecil? Simak!

Ini Manfaat Menu MPASI Labu Kuning untuk Si Kecil 6 bulan

Manfaat dan Kreasi Resep MPASI Labu Kuning untuk Bayi