Memahami Kandungan Zat Besi dalam Bubur CERELAC
Zat besi merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak. Banyaknya peran zat besi bagi tubuh menjadikannya mineral yang harus terkandung dalam asupan harian si Kecil.
Selain berdampak pada tumbuh kembang si Kecil, kekurangan zat besi juga bisa berdampak pada kualitas hidupnya saat ia beranjak dewasa. Namun, hal itu bisa dicegah salah satunya dengan memenuhi kebutuhan zat besi si Kecil melalui pemberian bubur bayi fortifikasi, salah satunya adalah bubur CERELAC.
Laporan penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak dan balita di Indonesia menunjukkan kasus kekurangan zat besi dan anemia. Kekurangan zat besi ternyata masih banyak terjadi pada bayi dan anak-anak Indonesia di bawah usia 2 tahun.[1]
Dalam beberapa kasus yang parah, hal ini ternyata berdampak pada terhambatnya perkembangan mental anak. Akibatnya, kekurangan zat besi menyebabkan penurunan produktivitas serta kualitas hidupnya ketika dewasa.
Laporan tersebut juga menambahkan bahwa konsumsi bubur bayi fortifikasi dapat membantu mengurangi dampak yang disebabkan oleh anemia akibat kekurangan zat besi dan secara jangka panjang yang meliputi keuntungan kesehatan, ekonomi, dan sosial.[2]
Manfaat Zat Besi dalam Tumbuh Kembang Si Kecil
Zat besi merupakan mineral penting yang memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan anak. Berikut beberapa manfaat zat besi bagi tumbuh kembang anak:[3]
1. Perkembangan sistem saraf
Fungsi zat besi paling penting adalah dalam perkembangan sistem saraf yakni dalam proses mielinisasi, neurotransmitter, dendritogenesis dan metabolisme saraf.
2. Sumber energi bagi otot
Zat besi berfungsi sebagai sumber energi bagi otot, sehingga mempengaruhi ketahanan fisik dan kemampuan anak dalam bergerak.
Dampak Buruk Kekurangan Zat Besi pada Si Kecil
Kekurangan atau defisiensi zat besi pada anak dapat menyebabkan anemia atau yang biasa disebut anemia defisiensi besi (ADB).[4]
ADB dapat mengakibatkan dampak buruk jika tidak segera dicegah atau ditangani. ADB pada anak di bawah usia 2 tahun dapat menyebabkan pertumbuhan kognitif anak terhambat, akibatnya si Kecil jadi lebih lambat dalam merespon, mudah marah, dan sulit mengendalikan diri. Dampak negatif ini bahkan bisa terus berlanjut hingga dewasa.[5]
Ketika anak tak cukup mendapat zat besi maka sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh tidak bisa diproduksi dengan baik. Akibatnya, pertumbuhan jaringan serta organ tubuh anak akan terhambat.[6]
Baca Juga: Apakah Bubur Bayi Fortifikasi Aman untuk Si Kecil?
Kandungan Zat Besi pada Bubur CERELAC
Kebutuhan zat besi pada anak usia 6-11 bulan adalah 11 mg per hari. Jumlah tersebut sebagian besar harus dipenuhi melalui MPASI karena ASI hanya bisa memenuhi sekitar 0,3 mg zat besi per hari.[7]
Salah satu solusi pemenuhan kebutuhan zat besi pada anak bisa dengan pemberian MPASI yang telah difortifikasi, salah satu contohnya adalah bubur CERELAC.
Bunda bisa memberikan bubur CERELAC 2 kali sehari untuk bantu penuhi 100% kebutuhan zat besi harian bayi usia 6–12 bulan, kombinasikan dengan pemberian MPASI rumahan buatan bunda sehingga kebutuhan zat besi harian si Kecil dapat terpenuhi.
Selain zat besi, nutrisi bubur CERELAC juga diperkaya 11 vitamin dan mineral yang membantu memenuhi kebutuhan gizi harian dan tumbuh kembang si Kecil.
CERELAC Bubur Sereal terbuat dari bahan alam, berkualitas dan higienis. Tersedia dalam varian rasa Beras Merah, Kacang Hijau, Ayam Bawang, juga Apel Jeruk & Pisang
Demikianlah ulasan singkat mengenai pentingnya zat besi untuk tumbuh kembang si Kecil dan kandungannya dalam bubur CERELAC. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Bunda dan si Kecil, ya!
Referensi:
[1] NUTRA Ingredients Asia. Fortified cereals could lower iron deficiency in Indonesian children and boost long-term health outcomes: Nestle study. Dari: https://www.nutraingredients-asia.com/Article/2022/06/14/fortified-cereals-could-lower-iron-deficiency-in-indonesian-children-and-boost-long-term-health-outcomes-nestle-study. Diakses pada 24/08/2022.
[2] NUTRA Ingredients Asia. Fortified cereals could lower iron deficiency in Indonesian children and boost long-term health outcomes: Nestle study. Dari: https://www.nutraingredients-asia.com/Article/2022/06/14/fortified-cereals-could-lower-iron-deficiency-in-indonesian-children-and-boost-long-term-health-outcomes-nestle-study. Diakses pada 24/08/2022.
[3] IDAI. Anemia defisiensi besi pada bayi dan anak. Dari: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak. Diakses pada 24/08/2022.
[4] CDC. Iron. Dari: https://www.cdc.gov/nutrition/InfantandToddlerNutrition/vitamins-minerals/iron.html. Diakses pada 24/08/2022
[5] IDAI. Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? Dari: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi. Diakses pada 24/08/2022.
[6] CDC. Iron. Dari : https://www.cdc.gov/nutrition/InfantandToddlerNutrition/vitamins-minerals/iron.html. Diakses pada 19/10/22
[7] Menkes RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.