Kenali Makanan Fortifikasi dan Manfaatnya untuk Si Kecil
Bunda perlu memberikan asupan makanan dan minuman bergizi seimbang bagi si Kecil agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan mencegah berbagai masalah kesehatan.
Namun terkadang, kandungan gizi dalam makanan sehari-hari tidak cukup mencukupi kebutuhan gizi si Kecil yang terus meningkat seiring bertambahnya usia. Untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi si Kecil, Bunda bisa, lho. mencoba memberikan makanan fortifikasi.
Apa Itu Makanan Fortifikasi?
Agar dapat lebih mudah memahami apa itu makanan yang difortifikasi, mungkin Bunda perlu lebih dulu mengetahui pengertian dari fortifikasi.
Fortifikasi adalah proses untuk secara sengaja menambah kandungan satu atau lebih zat gizi mikro dalam produk olahan pangan yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi dan memberi manfaat kesehatan dengan risiko yang minimal.
Tidak hanya menambahkan, fortifikasi juga dapat membantu mengembalikan kandungan gizi dari bahan makanan yang hilang selama proses pengolahan.
Dari penjelasan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan makanan fortifikasi adalah produk pangan yang diolah dan telah melalui proses penambahan kandungan satu atau lebih zat gizi mikro di dalamnya.
Contoh zat gizi mikro adalah vitamin dan mineral, seperti zat besi dan kalsium, yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil namun memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh, sehingga jika tidak terpenuhi atau kekurangan salah satu di antaranya dapat menimbulkan gangguan pada fungsi tubuh.
Lalu, mengapa fortifikasi makanan diperlukan? Hal itu untuk memperbaiki kondisi kekurangan zat gizi mikro yang terjadi di masyarakat umum, maupun kelompok tertentu, seperti anak-anak. Fortifikasi makanan merupakan langkah intervensi yang bertujuan mencegah, mengurangi, dan mengendalikan defisiensi zat gizi mikro.
Untuk si Kecil, Bunda bisa mulai memberikan makanan fortifikasi sebagai pilihan MPASI mulai usia 6 bulan karena kebutuhan gizi hariannya tidak lagi dapat tercukupi hanya dari ASI.
Bunda bisa mulai memberikan MPASI fortifikasi bertekstur lembut kemudian ditingkatkan teksturnya seiring bertambahnya usia dan kemampuan makan si Kecil.
Cara Penyajian Makanan Fortifikasi untuk Si Kecil
Ada berbagai jenis makanan fortifikasi untuk anak yang tersedia di pasaran. Contoh makanan fortifikasi yang bisa Bunda berikan untuk si Kecil di antaranya bubur MPASI. Umumnya, produk makanan fortifikasi dijual dalam kemasan dan bisa disajikan dengan praktis. Untuk cara penyajiannya biasanya sudah tertera pada bagian kemasan.
Bunda bisa dengan mudah menyiapkan untuk si Kecil dengan mengikuti petunjuk yang ada. Bunda juga bisa berkreasi dengan menambahkan bahan makanan lain, seperti daging, telur rebus, atau sayuran. Selain melatih kemampuan makan anak juga memperkenalkan rasa dan tekstur baru kepada si Kecil.
Baca Juga: Apakah MPASI Bubur Fortifikasi Aman untuk Anak?
Kandungan dan Manfaat Makanan Fortifikasi
Dalam memberikan makanan fortifikasi untuk si Kecil, Bunda harus memperhatikan kandungan zat gizi di dalamnya. Pastikan nilai gizi dan komposisinya sesuai dengan kebutuhan anak.
Ada beberapa kandungan gizi penting untuk anak yang sebaiknya terdapat dalam makanan fortifikasi si Kecil, di antaranya:
1. Zat Besi
Zat besi penting untuk perkembangan motorik dan kognitif anak. Bayi yang mengalami kekurangan zat besi bisa menjadi kurang aktif dan perkembangannya lebih lambat. Kebutuhan zat besi untuk bayi usia 7-12 bulan mencapai 11 miligram per hari dan biasanya sulit terpenuhi hanya dari asupan makanan biasa.
2. Omega 3 & 6
Omega 3 dan Omega 6 merupakan asam lemak esensial yang bermanfaat untuk perkembangan otak dan retina pada anak.
Meski penting bagi tubuh, baik Omega 3 maupun Omega 6 hanya bisa diperoleh dari asupan makanan maupun minuman dan tidak dapat dihasilkan tubuh.
3. Vitamin
Ada banyak jenis vitamin dan masing-masing memiliki manfaat tersendiri bagi tubuh, seperti vitamin A, C, D, E, K, dan B kompleks. Vitamin A baik untuk kesehatan mata si Kecil dan fungsi sistem imun. Kekurangan vitamin A pada anak dapat meningkatkan risiko kebutaan bahkan kematian akibat infeksi.
Sedangkan, vitamin D berfungsi menguatkan tulang dan membantu penyerapan kalsium. Vitamin ini juga berperan membantu sistem imun, serta dibutuhkan dalam kerja otot dan saraf.
4. Mineral
Seperti vitamin, mineral merupakan zat gizi mikro yang penting bagi tubuh. Ada berbagai jenis mineral yang dibutuhkan dalam pertumbuhan si Kecil. Selain zat besi, ada juga kalsium dan zink.
Ketika anak berusia 6 bulan, penting untuk mulai memberikan makanan kaya kandungan zink. Mineral ini membantu fungsi imun tubuh dan melawan infeksi penyakit.
Saat Bunda tak punya banyak waktu membuat MPASI rumahan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi harian si Kecil, Nestlé CERELAC Homestyle bisa menjadi makanan fortifikasi bayi 6 bulan pilihan Bunda.
CERELAC Homestyle merupakan bubur MPASI fortifikasi yang terinspirasi dari masakan Bunda. Bubur MPASI fortifikasi ini mengandung zat besi, omega 3 & 6, serta diperkaya 11 vitamin dan 6 mineral.
Tak hanya diperkaya dengan zat gizi, bubur CERELAC Homestyle memiliki rasa gurih dan tekstur yang tepat untuk si Kecil. Tersedia dalam tekstur lembut untuk si Kecil usia 6 bulan dan tekstur yang lebih kasar untuk usia mulai 8 bulan.
Memberikan makanan fortifikasi berupa MPASI untuk si Kecil bisa menjadi salah satu solusi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Pastikan juga Bunda tetap memberikan asupan makanan bergizi lainnya, seperti daging, buah, dan sayuran untuk memperkenalkan keanekaragaman pangan.