Bunda, Ini Penyebab Lidah Bayi Pucat dan Cara Mengatasinya
Pernahkah Bunda memperhatikan bagian lidah di dalam mulut bayi? Mungkin Bunda sering melihat bayi dengan lidah tampak pucat dan berwarna sedikit putih. Ternyata, kondisi lidah bayi pucat atau berwarna agak putih itu bukan hal yang jarang terjadi. Bahkan, pada bayi yang masih menyusu ASI maupun susu formula, penampakan lidah putih atau pucat kerap terjadi.
Lalu, apa yang sebenarnya menyebabkan perubahan warna lidah pada bayi? Dan bagaimana seharusnya warna bayi yang normal?
Periksa Kondisi Lidah si Kecil
Perubahan pada warna lidah bayi ternyata bisa menjadi indikator kesehatannya lho, Bunda. Karenanya, Bunda perlu secara rutin memeriksa kondisi lidah si Kecil. Bunda mungkin menjadi bertanya-tanya, lidah bayi normal warna apa? Lalu, apa yang bisa diketahui dari perubahan warna lidah si Kecil?
Untuk Bunda ketahui, lidah yang normal dan sehat biasanya akan berwarna merah muda dan terkadang memiliki sedikit lapisan putih pudar di bagian atas dan samping lidah. Tetapi apabila Bunda melihat warna lidah bayi pucat, hal ini bisa disebabkan beberapa hal, termasuk indikasi gangguan kesehatan.
Selain berwarna putih pucat, warna lidah bayi yang tidak normal di antaranya:
- Kuning, bisa disebabkan masalah kebersihan mulut atau bakteri.
- Merah, bisa disebabkan kekurangan vitamin B atau alergi.
- Abu-abu, dapat disebabkan oleh eksim.
- Biru, dapat mengindikasikan sianosis atau kekurangan oksigen dalam darah.
- Ungu, dapat mengindikasikan gangguan pada organ jantung.
Dari berbagai kondisi warna lidah bayi yang disebutkan di atas, yang paling sering ditemui adalah warna lidah putih atau pucat. Meski demikian, kebanyakan kasus lidah bayi berwarna putih tidaklah berbahaya.
Baca Juga: Cara Mengatur Jadwal MPASI Pertama Bayi
Apa Penyebab Lidah Bayi Pucat?
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat lidah tampak pucat dan berwarna putih, mulai dari dehidrasi, demam, iritasi, atau mulut yang kurang bersih.
Namun, pada bayi ada dua penyebab paling umum lidah bayi pucat dan tampak berwarna putih, yaitu:
1. Residu susu
Pada bayi yang masih mendapat asupan susu, baik ASI maupun susu formula, lidah yang tampak pucat atau putih mungkin adalah hal yang biasa terjadi. Warna putih pada permukaan lidah si Kecil itu bisa jadi hanya merupakan sisa susu yang diminumnya.
Residu susu yang tertinggal di lidah tentu tidak berbahaya. Pada bayi yang baru lahir hingga usia beberapa bulan, produksi air liurnya masih sangat sedikit. Hal itulah yang menyebabkan banyak sisa susu yang tertinggal di dalam mulut.
Bayi akan menghasilkan cukup air liur mulai usia sekitar 4 bulan yang akan membantu membersihkan sisa susu dari di rongga mulut.
2. Infeksi jamur
Bercak putih pada permukaan lidah bayi juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur atau Kandidiasis. Lidah si Kecil mungkin akan terlihat pucat akibat jamur Candida albicans.
Tidak hanya di lidah, infeksi jamur juga bisa menyerang bagian rongga mulut, bibir, dan pipi bagian dalam si Kecil. Jamur Candida merupakan salah satu mikrobiota yang ada di dalam tubuh manusia dan hidup di kulit, mulut, kerongkongan, juga usus. Infeksi jamur biasa terjadi pada bayi baru lahir hingga usia di bawah 6 bulan karena sistem imunitasnya yang masih berkembang.
Infeksi jamur pada lidah umumnya tidak sampai mengganggu atau menimbulkan rasa sakit pada si Kecil. Tetapi jika dibiarkan, bayi mungkin akan merasa tidak nyaman saat menyusu dan menjadi rewel.
3. Anemia
Selain itu, lidah bayi yang pucat dapat menjadi salah satu indikasi anemia. Anemia adalah kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang, sehingga mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Perlu dipahami, kebutuhan zat besi bayi usia 6-12 bulan adalah 11 mg per hari, sedangkan anak berusia 1- 3 tahun (batita) membutuhkan zat besi lebih sedikit, yaitu 7 mg per hari. ASI hanya memenuhi 0,3 mg zat besi per hari.
Salah satu gejala fisik yang dapat diamati pada bayi yang mengalami anemia adalah perubahan warna lidah menjadi pucat. Hal ini terjadi karena kurangnya hemoglobin, yang memberikan warna merah pada darah dan jaringan tubuh, termasuk lidah. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan warna pada lidah, seperti pucatnya mukosa lidah, dapat menjadi tanda awal dari anemia. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan tenaga medis untuk memperhatikan tanda-tanda ini sebagai bagian dari deteksi dini anemia pada bayi.
Sehingga, penting untuk orangtua untuk memperhatikan kondisi lidah bayi mereka. Jika lidah terlihat pucat atau ada perubahan warna yang tidak biasa, konsultasikan dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.
Bagaimana Mengatasi Lidah Bayi yang Pucat?
Mengatasi kondisi lidah yang pucat tergantung pada penyebabnya. Lidah bayi pucat karena residu susu sebenarnya tidak perlu tindakan apapun, karena tidak membahayakan si Kecil. Namun Bunda dapat membantu membersihkan lidah si Kecil dari sisa susu menggunakan kain lembut dan bersih. Basahi kain dengan air lalu usap perlahan permukaan lidah si Kecil.
Kondisi lidah putih yang tidak kunjung menghilang meskipun telah dibersihkan, Bunda perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.
Tidak lupa, penuhi kebutuhan gizi si Kecil melalui asupan makanan dan minuman bergizi seimbang. Untuk si Kecil mulai usia 6 bulan, Bunda dapat memberikan MPASI fortifikasi, seperti Nestlé CERELAC Bubur Sereal. Nestlé CERELAC Bubur Sereal untuk si Kecil usia 6 bulan dan Nestlé CERELAC Homestyle untuk bayi usia 6 bulan ke atas dan 8 bulan ke atas.
CERELAC dilengkapi berbagai zat gizi yang dibutuhkan si Kecil, termasuk 11 vitamin dan 6 mineral, untuk bantu memenuhi kebutuhan gizi harian si Kecil agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Meskipun kondisi lidah bayi pucat tidak selalu membahayakan bagi si Kecil, mengetahui penyebab dan memahami cara mengatasinya dapat membantu tumbuh kembang si Kecil agar tetap sehat dan nyaman.
Untuk membantu Bunda dalam memeriksa warna lidah, Bunda bisa menggunakan Sendok Lidah CERELAC yang mencerminkan warna ideal lidah dan mempermudah Bunda mengecek tanda kekurangan zat besi pada si Kecil. Yuk, pelajari lebih lanjut di sini!